Kamis, 05 Juni 2008

KINGDOM OF HEAVEN

Sebuah film yang menceritakan penaklukan Saladin (Salahudin al-ayubi) terhadap yerussalem yang di bela oleh ksatria pembela yerussalem yang bernama Balian. Pada ending film tersebut ada dialog antara Saladin dan Balian tetapi sebelum dialog itu terjadi berlansung perang besar yang telah menewaskan banyak personil tentara dari kedua belah pihak dan masyarakat.

Balian yang sadar sepenuhnya dia dan tentaranya akan segera kalah dari pasukan Saladin yang begitu unggul segalanya baik dari jumlah pasukan dan keunggulan strategi.

Saladin dengan kekuatan penuh menyerang yerussalem yang di dalamnya terdapat tempat suci bagi 3 (tiga) agama langit di dunia ini.



Setelah berapa hari melalui peperangan yang sangat dahsyat tiba-tiba bendera putih berkibar dari pihak saladin, Kalahkah Saladin? yang pasukannya begitu kuat dan unggul!!! Tentu tidak Saladin minta berunding dengan Balian yang di yakini bijak setelah Saladin mendapat masukan dari salah satu panglima perangnya yang pernah bertemu dan diselamatkan Balian..


Saat perundingan terciptalah sebuah dialog untuk mengakhiri pertempuran sia-sia yang mengorbankan kedua belah pihak, yang pada dialog dan pidato Balian sebelumnya kepada pendeta dan pasukannya yang artinya apalah arti sebuah kesucian dari tempat suci bila masyarakat tidak selamat dan pihak Saladin memahami hal itu sepenuhnya ketika Balian bertanya kepada Saladin,.Dulu ketika tentara Kristen menguasai yerussalem banyak orang Islam yang dan kenapa Saladin mau berdamai, jawaban Saladin tersirat apa yang di inginkan adalah perdamaian bukan pertumpahan darah lagi.


Dua orang komandan perang dari dua agama berbeda yang perang bunuh-bunuhan akhirnya berdamai dengan sebuah kepentingan yang lebih besar yaitu masyarakat dan perdamaian.


Keyakinan beragama ,kebebasan beribadah,dan kedamaian dalam bermasyarakat adalah suatau hal yang hak di miliki oleh semua orang tentunya dengan posisi yang jelas bahwa tidak ada agama dalam agama dan tidak ada agama yang memboceng agama lain.

Sebuah kepentingan besar di mana menciptakan masyarakat yang madani di negeri kita dengan hukum warisan Kolonial Belanda menjadi sebuah dilema tersendiri ketika ketegasan pemerintah negeri dituntut untuk mengatasi gejolak para pemegang masa yang seolah-olah mejadi penguasa di negeri ini dengan hukum ciptaan sendiri yang mengatas namakan Agama.


Aneh bin nyata bin ajaib bangsa yang tengah merayakan eforia 100 tahun kebangkitan nasional di kadoi dengan harga BBM yang di naikkan oleh pemerintah yang terpilih dari pemilih yang sekarang mungkin menyesal memilih mereka dan juga kado indah berupa ikrar perang dari dua komandan pemegang masa dengan atribut agama yang merembet ke beberapa daerah di tanah air

Energi masyarakat sudah cukup tercurah untuk membanting tulang dan berpikir keras memenuhi kebutuhan sehari-hari sekarang mesti was-was untuk siap membanting pedang dan senjata walaupun sebenarnya yang harus di hadapi adalah saudara dan anak bangsa sendiri.
Siapa yang bertepuk tangan dengan hal ini????
Modal aman tidak terjangkau oleh "otak-otak pintar anak negeri ini"yang lagi sibuk mendesain perang antar saudara sendiri BBM tetap naik untung makin besar 2009 menjelang tinggal cari siapa boneka kita yang paling pintar untuk menjilat kita,.kata si pemegang modal besar yang kecerdikannya melebihi "orang pintar" di negeri kita .
Pemilu 2009 menjelang cari ayam aduan yang banyak ah biar mati salah satunya nanti saya pura-pura jadi penengah biar nama tambah harum jadi kepilih deh.kata "orang pintar" negeri ini.

Maju perang hancurkan luluh lantakkan demi agama demi kebenaran,.kata masyarakat penganut agama yang di perintah oleh pemegang masa.
Inilah negeri ini media masa tersorot dengan pertikain beberapa komandan perang dan "Mediator" dari komandan tersebut kemudian pelan-pelan kita melupakan efek domino kenaikan BBM sampai rakyat di akar rumput melupakan masyarakat harus benar-benar pintar dan tidak hanya di pintarkan oleh gossip murahan yang di ciptakan orang pintar yang lagi mengincar keruntuhan persatuan bangsa dan akhirnya merampas kekayaan bhineka dan alam bangsa ini.
Rakyat di ujung kelaparan
Penguasa dan pemegang masa bertengkar

Tanah lahir beta di ujung tanda

Hangus terbakar dalang
Sebagai orang beragama sedari kecil saya di ajarkan bahwa agama saya lah yang paling benar dan paling baik tetapi ibu mengingatkan, saudara kita sesama manusia juga berpendapat demikian jadi sisakan rasa menghargai dan menghormati keyakinan mereka.
Hai para komandan perang sedikit bijak sedikit "kenapa"? Apapun agama yang kita anut apapun ideology yang menjadi panutan berikan solusi real dengan pikiran dan system kalau perlu Revolusi "lakukan"!!!? Jangan hanya pintar kasih pertanyaan tapi harus pintar memberikan jawaban..
Mana jawaban
Negeri yang seharusnya jadi kerajaan Syurga jangan lagi terpantik oleh riak-riak tak berguna dari para pencipta riak yang tentunya akan sangat bahagia melihat aliran kekayaan negeri ini terus mengalir ke orang-orang tertentu dan Negara yang sudah Kaya


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kingdom of Heaven...nice movie though.
Hmmm, pembahasan kk menarik banget...mengingatkan bahwa banyak pihak pintar memberi pertanyaan, pintar memberi kritik, bahkan hingga pintar pula untuk menghujat...tapi apakah mereka juga mau untuk berpikir dan memberi saran? Alangkah tenteramnya negeri kita jika setiap orang sibuk mencari keburukan dan kelemahan diri sendiri dan berusaha memperbaikinya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang mau berusaha :)

Selamat datang di Web Kanak sasak selaparang silak simpang lek pendopo selaparang maya niki..……..”Merdeka itu adalah beban. Selangit beban diatas pundakmu sendiri. Merdeka itu adalah penderitaan, merdeka adalah sejuta penderitaan yang tak ada putus-putusnya. Merdeka berarti kamu berjalan sendirian, kamu tidak punya tuan dan majikan yang akan menolongmu kalau kamu celaka. Merdeka itu berarti kamu harus meghadapi keperihan, kesengsaraan, nasib buruk itu senddiri. Merdeka itu sakit yang maha besar. Tapi kamu harus bangga karena kamu yang terpilih untuk memikulnya. Berarti kamu dianggap mampu, kamu masih dipercaya. Kalau kamu masih dipercaya berarti kamu masih diperhitungkan. Kalau kamu masih diberikan kesengsaraan, berarti kamu masih hidup. Kamu belum menjadi mayat, belum menjadi robot, belum mati seperti yang lainberarti kamu masih merdeka. Goblok kalau kamu mau berhenti merdeka. Mengerti?” (Cuplikan cerpen Merdeka karya Putu Wijaya) Sebagai bahan renungan.