Selasa, 29 April 2008

Menjadi Nomor Satu atau Tidak sama Sekali

Menjadi nomor satu atau tidak sama sekali, hal ini yang terus meninspirasiku dalam berbuat dan bekerja,walau dalam penat masih saja, jari-jari tangan ini memintaku untuk mengisi diblog yang lama tidak ku kunjungi karena kerjaan yang sangat banyak. selain itu juga weblog pribadi ini jarang dapat sentuhan lebih banyak menyentuh webblog organisasiku PMII dan FPKCH LOTIM tempat aku sekarang melepas letih dengan teman-teman untuk letih kembali dengan diskusi dan kegiatan lainnya.


bagaimana kemudian kita bisa selalu menjadi nomor satu diatas segudang kerjaan.aku sekarang menuntut ilmu di dua tempat, jaraknya gak jauh sekitar 60 Km dari kampus satu kekampus ku yang kedua.aku kuliah di STKIP Hamzanwadi Selong dengan program yang kutekuni bahasa Inggris sementara aku juga dapat biaya siswa unggulan dari departemen pendidikan pusat. yaitu program jardiknas untuk d3tkj( teknik komputer dan jaringan) untuk NTB ada tiga provider tempat anak-anak d3tkj kulyah. provider amikom dan STMIK Mataram dan PUSTEKOM Unram
dan untuk lombok timur, sumbawa,sumbawa barat, dompu bertempat di provider amikom mataram. sampai sekarang jumlah kami tinggal 37 mahasiswa. yang semulanya berjumlah sekitar 60 orang mahasiswa. tetapi karena perkuliahan ini sistem DO jadi disetiap semester ada saja teman-temanku yang dijumput (memakai istilah KDI) sehingga aku berjuang keras untuk sampai pada semester empat sekarang. karena aku harus lulus sertifikasi KKPI,CISCO, JAVA Programing, TOEIC.
dalam kesibukan aku mengatur waktu, dia dua tempat kulyahku kini aku sedang menyususn skripsi sebagai persyaratan akhir kulyah di STKIP Hamzanwadi selong.dengan judul skripsi : the controversial ideology in novel the da vinci code written by dan brown. (mohon sumbangan pemikiran kalau sahabat tertarik dengan judul ini. ke sangopati@yahoo.com.
bagaimana aku bisa terus inerjek...? berlanjut

Read More..

Kamis, 17 April 2008

RINTIHAN TAJAM
Sepuluh kurang tiga puluh menit
Sembilan lebih tiga puluh menit
Dalam hitungan waktu


Hati ku berduet
Sukma ku menggema
Aura ku mekar
Tuk ucapkan kata yang
Tak lahir dimulut tapi menjadi rahim
Hingga zigot-zigot kecil
Itu belajar menangis
Sebelum keluar dari rahim,

Tak apa…. bila ku bersuara
Sebab darah telah jadi getih
Tuk ku cicip setitik madu
Aku punya hak untuk merasakan hal yang sama
Untuk mengulangi lembaran baru
Yang tercincang tahun lalu
Karena pemerkosaan hati
Yang tak kunjung berhenti
Aku ingin merdeka
Dengan mencatat lembaran baru
Satu tahun aku tak merengguk mawar merah
Karena cadas oleh mawar berduri
Satu tahun aku tak bermimpi indah
Karena dirusak oleh seyum belati

Satu tahun aku tak merasakan hari ku yang 20 tahun
Satu tahun kegamangan,kegelapan bersahabat,lebur senggama
Dalam rakit jiwa-jiwa yang cadas
Satu tahun waktu yang lama
Bagi yang Hidup diatas sabana
Bakar kering,memuntahklan benci

Satu tahun jangan…. jangan dikalkulasikan
Apalagi dihitung dengan rumus aljabar
Sebab satu detik akan sudah jadi
Tapi ……….
Satu tahu dalam perjalananku
Tak pernah bermimpi untuk percaya pada bidadari
Satu tahun dalam hidupku tak mendambagakan bunga lagi

Satu tahun hidupku bagai taman sepi
Bunga itu tak hidup pada pijaran mentari
Mawar itu tak mekar pada tetesan embun
Hingga tamanku tak lagi menanti tapi mati

Satu tahun……
Tamanku selalu menerima orang-orang
Buangan yang tak pantas aku terima
Taman itu telah berlabuh dosa
Hingga ia berusaha merangkak jemput cahaya terang
Sebagai pijar untuk jemput mentari…..

Mentari aneh…..
Tidak terbit pagi hari
Tapi ia mekar 12.30 malam suci
1-30.
Dalam bulan suci, tahun suci






Read More..

SAJAK TUNGGAL
1
bukan pertama
tapi utama
1
bukan angka
tapi makripat
1
bukan paling kecil



0
bukan tidak berangka
tapi
0
tak dapat dihitung dengan angka………




Read More..
Selamat datang di Web Kanak sasak selaparang silak simpang lek pendopo selaparang maya niki..……..”Merdeka itu adalah beban. Selangit beban diatas pundakmu sendiri. Merdeka itu adalah penderitaan, merdeka adalah sejuta penderitaan yang tak ada putus-putusnya. Merdeka berarti kamu berjalan sendirian, kamu tidak punya tuan dan majikan yang akan menolongmu kalau kamu celaka. Merdeka itu berarti kamu harus meghadapi keperihan, kesengsaraan, nasib buruk itu senddiri. Merdeka itu sakit yang maha besar. Tapi kamu harus bangga karena kamu yang terpilih untuk memikulnya. Berarti kamu dianggap mampu, kamu masih dipercaya. Kalau kamu masih dipercaya berarti kamu masih diperhitungkan. Kalau kamu masih diberikan kesengsaraan, berarti kamu masih hidup. Kamu belum menjadi mayat, belum menjadi robot, belum mati seperti yang lainberarti kamu masih merdeka. Goblok kalau kamu mau berhenti merdeka. Mengerti?” (Cuplikan cerpen Merdeka karya Putu Wijaya) Sebagai bahan renungan.